• Hai, Welcome ! Like us on:

SEJARAH PEKALONGAN

01.04

SEJARAH KOTA PEKALONGAN

27 10 2009 Asal usul nama Kota Pekalongan sebagaimana diungkapkan oleh masyarakat secara turun temurun terdapat beberapa versi. Salah satunya disebutkan adalah pada masa Baurekso menjadi Bupati Pekalongan dan juga sebagai Tokoh Panglima Kerajaan Mataram. Pada tahun 1628 beliau mendapat perintah dari Sultan Agung untuk menyerang kompeni di Batavia. Maka ia berjuang keras, bahkan diawali dengan bertapa seperti kalong / kelelawar (bahasa Jawa topo ngalong) di di hutan gambiran (sekarang : kampung Gambaran). Dalam pertapaannya diceritakan bahwa Ki Baurekso digoda dan diganggu prajurit siluman utusan Dewi Lanjar, namun tidak berhasil bahkan Dewi Lanjar dipersunting Baurekso sebagai isterinya. Sejak saat itu, daerah tersebut terkenal dengan nama Pekalongan. Dalam versi lain disebutkan bahwa nama Pekalongan juga berasal dari kata Apek dan Along (bahasa jawa : apek (mencari), along (banyak). Hal ini berkaitan dengan perairan laut di daerah Pekalongan yang kaya hasil ikannya.
Kota Pekalongan adalah salah satu dari 35 Kota / Kabupaten di Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Dalam Perkembangannya menuju persaingan bebas, Pemerintah Kota Pekalongan terus berbenah menggali potensi-potensi yang ada. Selama ini Kota Pekalongan telah dikenal sebagai KOTA BATIK yang merupakan sentra produksi dan penjualan Batik dalam skala besar yang telah menjangkau Pasar Nasional maupun Internasional., Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu kota referensi bagi produk-produk Batik, baik secara Nasional maupun Internasional hal ini diperkuat dengan telah diresmikannnya sebuah Museum Batik Nasional oleh Presiden Republik Indonesia (Bapak Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 12 Juli 2006. Selain Batik Kota Pekalongan juga memiliki potensi usaha di bidang Perikanan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara yang pernah menjadi sentra penghasil ikan terbesar di Indonesia, potensi lainnya adalah adanya Peninggalan Bangunan Bersejarah, Wisata Belanja, Seni Budaya yang religius, Obyek Wisata Pantai Pasir Kencana dan Pantai Slamaran Indah serta Pemandian Air Panas Tirta Bumi. Di Kota Pekalongan. Masyarakat Kota Pekalongan terdiri dari berbagai etnis, dengan mayoritasnya etnis Jawa, ditambah etnis Arab dan China. Sejak dahulu masyarakat Kota Pekalongan yang mayoritas beragama Islam dikenal sangat religius dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sifat Religius itu terlihat dimana pada hari Jum’at pada umumnya bidang usaha tutup, banyaknya sekolah dan pendidikan non formal yang mengajarkan ajaran Islam serta terpeliharanya Seni dan Budaya Islam. Masyarakat Etnis China yang jumlahnya cukup banyak dan sudah membaur dengan etnis jawa juga melesterikan budaya yang mereka bawa dari nenek moyang nya. Hal ini terlihat dengan adanya rumah-rumah ibadah masyarakat Budha serta seni dan budayanya yang masih dilestarikan. Kehidupan sosial dan ekonomi memacu pertumbuhan berbagai bidang usaha maupun kebutuhan hidup lainnya, termasuk dalam bidang pariwisata. Dengan adanya kebutuhan untuk mendayagunakan semua sumber daya serta meningkatkan pendapatan daerah, memperluas lapangan kerja, kesempatan berusaha serta memperkenalkan potensi wisata, maka Pemerintah Kota Pekalongan perlu meningkatkan program pembangunan pariwisata yang antara lain melalui pengelolaan dan pemanfaatan obyek wisata dan penggalian obyek wisata baru yang sudah ada namun belum dikembangkan.

VISI & MISI SMK MUHAMKA

01.02
Visi Sekolah:

    Islami, kompeten dan berprestasi.
Misi Sekolah :
  1. Menumbuhkembangkan pendidikan dan kehidupan Islami.
  2. Menumbuhkembangkan kecerdasan sosial dan spiritual.
  3. Mengembangkan kompetensi siswa dan kemandirian.
  4. Mengembangkan kompetensi dan profesi pendidik.
  5. Mengembangkan sarana dan pembelajaran berbasis kompetensi .
  6. Menumbuhkembangkan prestasi olah raga dan seni.
  7. Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dan inovasi
Tujuan Sekolah :
  • Membekali siswa menjadi insan berakhlak mulia dan taat beribadah.
  • Menumbuhkan kecerdasan akademis, emosional dan spriritual.
  • Membekali kompetensi siswa sesuai keahliannya.
  • Membekali siswa mampu bekerja, mandiri dan kompetitif.
  • Membekali siswa mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
  • Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi pendidikan guru.
  • Mewujudkan layanan dan stabilitas kegiatan pembelajaran.
  • Mewujudkan kegiatan belajar yang tertib, disiplin dan menyenangkan.
  • Meningkatkan sarana pembelajaran yang lengkap dan standar.
  • Mengembangkan media pembelajaran dan media komunikasi.
  • Meningkatkan prasarana sekolah dan pendukungnya sesuai standar.
  • Menumbuhkan prestasi siswa dan bakat siswa pada bidang olahraga dan seni.
  • Meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri.
  • Mewujudkan sistem manajemen mutu pendidikan.
Kebijakan Mutu :
  1. Memberikan pelayanan pendidikan Islami yang mampu menghasilkan lulusan berprestasi kompeten dan profesional.
  2. Meningkatkan sumber daya sekolah sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang edukatif, kompetitif dan kekeluargaan.
  3. Melakukan inovasi berkesinambungan disetiap aspek sekolah untuk menjaga dan meningkatkan mutu sekolah.
  4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri
  5. Seluruh warga sekolah memiliki komitmen yang kuat untuk memenuhi persyaratan dan menjaga konsistensi pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Dikutip dari : www.smkmuhamka.sch.id

SEJARAH MUHAMKA

00.59
SMK yang berdiri tahun 2002, telah dikenal masyarakat Kabupaten Pekalongan sebagai sekolah yang menanamkan budaya disiplin dan tertib, serta mencerminkan pendidikan yang berprestasi.

SMK “rasa pesantren’ kata Prof. Dr. Suyanto, Dirjen Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional, saat pembinaan, dimana proses belajar mengajar SMK dilandasi nilai-nilai religi dalam rangka membentuk karakter unggul. Hal ini menjadi visi sekolah yakni membentuk peserta didik yang kompeten, berprestasi, mandiri dan berkepribadian Islami.

Gedung SMK Muhammadiyah Kajen diresmikan oleh Prof. Dr. Din Syamsudin, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah hari Ahad, 28 Sya’ban 1426 bertepatan 2 Oktober 2005. Bangunan sekolah diatas tanah wakaf seluas 12.688 M2 disisi barat jalan raya Kajen pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan, terdiri 21 ruang kelas, 3 ruang laboratorium praktek otomotif, 3 ruang laboratorium komputer ber AC,  perpustakaan ber AC, kantor, Aula kapasitas 500 orang dan layanan administrasi serta sarana pendukung lainnya.

Managemen Sekolah tahun 2012, menerapkan Sistem Managemen Mutu ISO 9001:2008, diaudit PT. Sucofindo International Certification Services. Managemen dikelola dengan dedikasi dan penuh semangat untuk kemajuan mutu pendidikan kejuruan. Kegiatan belajar mengajar mengikuti kemajuan teknologi otomasi, dan teknologi informasi serta dilakukan dengan sepenuh hati.
Lulusannya langsung bekerja, tahun 2011 mencapai angka 58 % diberbagai perusahaan nasional dan regional. Pemasaran lulusan melalui lembaga khusus yaitu Bursa Kerja Sekolah. Sebagian tamatan melanjutkan kuliah pada perguruan tinggi, sekolah dinas dan merintis usaha mandiri.